Senin, 15 Februari 2010

Introduced you : SOUTHERN BENZ






Usaha "pelestarian" kendaraan klasik tidaklah mudah jika dilakukan sendiri-sendiri. Di Indonesia, terdapat beberapa wadah untuk dapat memperkenalkan kendaraan klasik kepada masyarakat umum. Salah satunya adalah Mercedes-Benz Classic Club Indonesia, yang dibentuk di Jakarta, pada bulan Agustus 1999. Klub ini merupakan satu-satunya klub penggemar kendaraan Mercedes Benz Classic di Indonesia yang diakui oleh Daimler Chrysler AG yang berpusat di Stuttgart, Jerman.

Mengikuti jejak langkahnya, saya dan beberapa teman, bergabung dalam sebuah klub "kecil-kecilan". Semula, segelintir dari kami kerap berkumpul sekedar berbagi informasi dan pengetahuan tentang mobil mercedes benz klasik. Awalnya, kami biasa nongkrong sambil mengecek atau mereparasi mobil kami di suatu bengkel yang memang andal dalam urusan mobil mercy klasik ini.

Dari sana, kami sepakat membentuk suatu klub amatir, yang ingin ikut andil juga dalam suatu perayaan atau kesempatan nasional. Kami namakan "SOUTHERN BENZ". Alasannya karena domisili kami dan bengkel tempat nongkrong kami itu terletak di wilayah jakarta selatan.

Setelah beberapa kali kami mengadakan konvoi kecil-kecilan di daerah Jakarta dan sekitar, lama-lama anggota pun bertambah. Seperti klub lainnya, klub kami tidak pandang usia. Dari yang masih muda seperti saya,hehehe..sampai yang sudah bapak-bapak. Di klub kami pun tidak ada senioritas. Kadang yang sudah bapak-bapak bisa jadi bahan bercandaan kami, tentu saja dengan masih memegang rasa hormat.

Dengan bertambahnya anggota, kami jadi memperluas daerah konvoi-an kami. Memang, sampai saat ini Bandunglah yang paling jauh. Kami sih berharap akan ada kesempatan untuk konvoi lebih jauh lagi, baik dalam acara Southern Benz pribadi, maupun ikut dalam touring nasional.

Seru banget lho, kalau kami sedang konvoian. Biasanya hadir mercedes benz non klasik yang menjadi "pengawal" kami.

Foto-foto di atas diambil waktu Southern Benz goes to Bogor. Di sana kami janjian dengan sebuah klub Mercy Klasik di Bogor, untuk ngobrol-ngobrol dan sharing.. dan tentunya makan-makan...Cause Southern Benz loves classic, and surely do loves to eat!

Jumat, 12 Februari 2010

From junkyard, become my proud..





Ingat postingan sebelumnya, dimana Ibu saya bingung dengan warna mobil saya yang berganti-ganti. Ibu gak salah fatal sih, karena Ponton Putih pada gambar di samping awalnya memang berwarna hitam. Tapi, Ibu juga tetap saja salah karena saya tidak pernah menunjukkan wajah asli Ponton Putih (yang masih hitam) sebelum direnovasi.

Well, beginilah wajah asli Mercedes Benz Ponton 190 tahun 1957 yang saya banggakan. Saya menemukan harta berharga ini di suatu "junkyard".

Awalnya istri saya, tidak setuju. "Ngapain beli lagi sih? kan udah ada yang sama. Sama warnanya lagi. Buang-buang uang aja!", protesnya. Istri saya ( dan juga ibu saya dan mungkin juga kaum wanita pada umumnya) tidak bisa melihat bahwa sebenarnya harta yang baru ini adalah MB Ponton 190 tahun 1957, sedangkan yang sudah ada sebelumnya adalah MB Ponton 180c tahun 1961.

Walaupun sudah dijelaskan bahwa ini adalah dua mobil yang berbeda, istri saya si ibu negara tetap tidak setuju, karena tidak sesuai dengan APBN dan RAPBN. Namun, lama-lama ia luluh juga. Karena saya benar-benar ingin memiliki mobil ini. Mobil seri 190 ini, yang merupakan tipe pertama seri Ponton, lumayan langka jika dibandingkan dengan 180c, yang merupakan tipe keempat.

Alhamdulillah, perubahan tidak banyak yang saya lakukan. Mobil ini masih memiliki body yang baik, bodynya pun masih "kaleng". Tidak ada platnya yang keropos. Perubahan yang saya lakukan untuk eksteriornya adalah mengganti warna mobil menjadi broken white, meng-chrome ulang bemper yang sudah kusam. Sedangkan untuk interiornya, mengganti ulang jok dan door trim dari warna creme menjadi dark red.
Perbaikan mesin pastinya, serta menambahkan AC.

Tak hilang akal,saya berkorban untuk membeli satu mobil ponton 180 untuk mendapatkan item-item yang kurang di mobil ini, seperti lampu utama, lampu sen samping dan lampu belakang, serta wood panel dan panel-panel lainnya pada bagian interior. Karena saya sudah mencari kemana-mana, namun tidak berhasil mendapatkannya.
Agar anggaran belanja tidak defisit, maka saya menjual kembali ponton yang saya "kanibal"kan itu.

Akhirnya, voila...!

Kamis, 11 Februari 2010

Mobil Klasik di Gedung Antik


Gedung antik yang ada dalam gambar ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Jakarta. Gedung ini seringkali dijadikan sebagai tempat resepsi oleh para pengantin untuk menjamu tamu-tamunya. Ya, gedung ini adalah Museum Arsip Nasional atau lebih dikenal dengan Gedung Arsip.

Saya pernah sekali datang ke tempat ini. Namun, pada kunjungan sebelumnya, saya hanya datang dan tidak terlalu memperhatikan tempat ini. Sungguh beruntung, saya mendapat kesempatan lagi. Terima kasih saya untuk STEVIE WONGSO & DYAH FITRISALLY, karena mereka memberikan kesempatan ini dengan menyewa mobil pengantin dari sewa-classicku. Pada kunjungan kali ini, pastinya saya tidak akan melewatkan seinchi pun dari gedung ini yang luput dari perhatian saya. Lihat foto di atas, cantik bukan,mobil klasik di gedung antik.

Well, sayang kalau kita hanya menikmatinya tanpa tahu sejarahnya. Seperti saya, masih ada beberapa orang yang tidak tahu sejarah gedung ini. Berikut adalah hasil pencarian saya tentang sejarah gedung ini.

Gedung tersebut memiliki halaman yang sangat luas, berdiri tegar dengan gaya arsitektur Renaissance yang anggun dan artistik. Memasuki pintu gerbang, kita akan melewati jalan menuju gedung utama yang ditata dengan menggunakan batu-batu kecil berwarna merah. Di tengah halamannya terdapat sebuah kolam kecil yang berisi tanaman bunga teratai dikelilingi tanaman-tanaman.

Bangunan ini dibangun pada tahun 1760 oleh Reiner de Klerk (1710-1750). Selain sebagai arsitek gedung ini Reiner de Klerk juga tercatat sebagai Gubernur Jendral VOC pada tahun 1777. Tanahnya sangat luas, dengan lebar 57 M dan panjang 164 M. Dulu tanah yang dimilikinya lebih luas lagi yaitu sampai ke sungai Krukut.

Rumah de Klerk pada masa lalu beberapa kali berpindah kepemilikan, sehingga pada abad ke-19 berubah menjadi panti asuhan. Pada saat itu bangunan mulai terbengkalai karena kekurangan dana untuk perbaikan. Akibatnya pada tahun 1900 ada rencana membongkar rumah tersebut. Perkumpulan Batavia untuk Seni dan Ilmu Pengetahuan kemudian melobi Pemerintah Hindia Belanda untuk membeli rumah De Klerk. Mereka berhasil dan bangunan tersebut menjadi Departemen Pertambangan.
Pada tahun 1925 pemerintah Hindia Belanda melaksanakan pemugaran besar pertama di abad ke-20 atas rumah De Klerk dan setelah selesai gedung dipakai sebagai tempat arsip sampai tahun 1992, ketika arsip terakhir dipindahkan ke gedung-gedung baru Arsip Nasional di Jalan Ampera. Ternyata walaupun sudah tidak menyimpan arsip, nama gedung ini tetap gedung Arsip Nasional.
Kemudian tahun 1995 para pengusaha Belanda di Indonesia mengumpulkan dana untuk pemugaran rumah De Klerk yang sudah dalam keadaan rusak lagi, sebagai hadiah ulang tahun ke-50 Kemerdekaan Indonesia dari bangsa Belanda kepada bangsa Indonesia. Pemugaran selesai pada akhir tahun 1998.

Bangunan Museum Arsip Nasional berbentuk U dengan bangunan tambahan di bagian belakangnya. Bangunan utama berlantai 2, dibangun dengan bata merah dengan atap yang tinggi. Denah bangunannya mencerminkan denah rumah yang besar dan klasik dengan aksis utama barat-timur dan aksis kedua utara-selatan. Lantai dasarnya luas. Pintu utamanya tinggi dihiasi lubang ventilasi yang indah di atasnya. Di lantai inilah gubernur jendral biasa menerima tamu-tamunya. Disini dipajang beberapa barang peninggalan dari jaman Belanda seperti lemari, brankas, kursi dan meja kerja, koleksi senjata. Di lantai ini terdapat keramik yang gambarnya serupa dengan yang di Keraton Kasepuhan Cirebon. Gambar di keramik tersebut menceritakan kisah-kisah yang terdapat di Alkitab. Di lantai ini terdapat sebuah tangga kecil yang menuju ke lantai pertama, yaitu tempat yang lebih privasi. Di ujung tangga terlihat hiasan yang indah. Di lantai kedua ini terdapat beberapa ruangan besar, mulai dari ruang makan (yang digunakan dalam menjamu Hillary Clinton untuk makan malam saat berkunjung ke Indonesia), lukisan-lukisan peta dunia, peta Batavia, kamar tidur Reiner de Klerk, lengkap dengan tempat tidurnya.

Bangunan di samping bangunan utama digunakan sebagai kantor administrasi yang mengelola bisnis pribadi gubernur jendral. Sementara ada bangunan tambahan yang lebih tinggi yang dulu digunakan sebagai rumah budak dan sebagai tempat penyimpanan barang. Di gedung ini dipajang beberapa benda-benda yang berhubungan dengan sejarah bangunan ini, riwayat renovasi, dll.

Di halaman belakang terhampar rumput hijau dengan diapit disamping kiri dan kanannya oleh meriam kuno. Di halaman ini terdapat lonceng, yang konon disebut lonceng perbudakan, karena digunakan untuk membangunkan para budak untuk mulai bekerja.

Gedung ini beberapa kali sempat terendam banjir dikarenakan masalah drainasenya. Oleh karena itu penempatan batu-batu merah sebagai jalanan untuk pengganti aspalnya ditujukan agar penyerapan air ke dalam tanah dapat lebih baik.

Bangunan Arsip Nasional ini mendapatkan penghargaan Award of Excellence 2001 dari UNESCO.

Untuk Anda yang berminat, silahkan saja kunjungi :
Gedung Arsip Nasional
Jl. Gajah Mada No. 111
Jakarta
Telp : (021) 6347744

Jam Operasional
Selasa – Minggu : 09.00 – 17.00
Senin : Tutup
Biaya masuk gratis
(sumber : Jalan Jajan Hemat)

C.L.A.S.S.I.C in L.O.V.E




SEWA-CLASSICKU NEW RELEASE ON THIS LOVE SEASON :
BATMAN LIMOUSINE 1965
(Dapatkan mobil klasik koleksi terbaru dari sewa-classicku ini sebagai pelengkap kebahagiaan Anda. Just contact sewa-classicku for further info)






Valentine's Day sudah di depan mata. Walaupun hari kasih sayang itu merupakan tradisi Barat dan sebagian masyarakat Indonesia banyak yang tidak merayakan bahkan tidak setuju merayakannya, namun tanpa bisa menolaknya, Valentine's Day sudah menjadi bagian dari kehidupan di Indonesia.
Well, merayakan atau tidak merayakan Valentine's Day, kita semua pasti setuju bahwa hidup ini pasti membutuhkan cinta.

Berikut adalah quotes tentang arti cinta dari beberapa orang yang pasti sudah sering kita dengar namanya. Quotes tersebut menjadi inspirasi bagi saya dan sewa-classicku.

"Love is living an imperfect live perfectly - Moza Pramitha, MC
"Love is action, and not just feelings" - Alena, Penyanyi
Beberapa dari masyarakat kita masih ada yang memandang mengenai mobil klasik dengan sebelah mata. Mereka menganggap bahwa mobil klasik hanyalah sebuah benda usang yang hanya akan merepotkan. Bahkan, ada yang tega, menurut saya, menyebutnya dengan mobil tua. Ada rasa kecewa dalam hati saya. Tapi, kalau rasa kecewa tersebut, serta rasa cinta saya akan mobil klasik hanya saya pendam, tidaklah memberi arti apapun. Saya harus membuktikan bahwa mobil klasik dapat menjadi sesuatu yang indah dan bernilai tinggi. Kerja keras untuk membuatnya indah, sejauh ini telah berhasil memuaskan saya. Walaupun memang kerja keras ini masih harus terus dilanjutkan.

"Love is the art of giving & sharing the values of life together" - Dewi Hughes,MC
Seperti quote di atas, lagi-lagi tidak akan memberikan arti, jika saya hanya menikmatinya sendiri. Saya dan sewa-classicku ingin membaginya dengan semua orang dalam setiap moment penting dan berharga mereka.

"Love is a combination between fun & responsibility" - Nicoline Patricia, Fotografer
Saya merasa bertanggungjawab untuk mengenalkan mobil klasik dan sewa-classicku kepada semua orang. Agar bukan hanya saya atau segelintir orang yang cinta akan mobil klasik. Saya juga merasa bertanggung jawab untuk menjadikan moment penting dan berharga untuk setiap orang menjadi lebih indah. Tanggung jawab itu tidak membebani saya. Karena rasa cinta, it feels fun!

"Love is God. Falling in love's a gift. Being in love's a blessed thing" - Andezz,DJ
Cinta setiap manusia kepada pasangannya sudah sempurna, karena merupakan berkah dari Tuhan. Saya dan sewa-classicku hanya akan lebih menyempurnakannya lagi. So "Love is when you feel complete" - Otto Djauhari,Actor


Love is our reason to live...........