Senin, 03 Desember 2012

Save The Date 10.11.12

Weddings are very special. Something that should always be remembered.
This is the reason why some couples opt to have a wedding that is very unique.
That's why Sewa-Classicku is hired to complete the wedding.

Henry and Elizabeth, they're one of our favorite couples. They become our fave because they really know what it means to have a vintage wedding.
And they have us not just to have a unique wedding car that in fact people still assume it as a transportation unit. But this couple have us to be a part of their vintage wedding concept.

Holy matrimony was held at Gereja Koinonia.

At first, this church named as Gereja Bethel. This is the first church in East Batavia, established in 1911-1916. All details about the church are described by click this link-> Gereja Koinonia



After that, the bridegroom were planned to have a photosession at Kota Tua. Unfortunately, the plan was cancelled because of one and other reasons. But for us, this is a great idea anyway.

So after the holy matrimony, we went to Batavia Hotel to have a wedding reception at there. Batavia Hotel formerly known as Omni Batavia Hotel. Actually, it isn't an old building. It is built in 1993. But the romantic dutch colonial interior of this distinctive hotel evokes a bygone era.




Every details of this wedding are prepared.


Yes, preparing for a vintage wedding can be lots of fun. Why not have a vintage wedding and capture the beauty of the past?


Selasa, 27 November 2012

What We Bring Back To You

Hey y'all!
How are you doing?
Yup, we're back after the short break at early November.
After our short break, we feel so relaxed and revived.
Can you guess what is our destination?

Vietnam! Yup, South Vietnam to be exact.
Hampir sebagian besar kenalan kami bertanya heran, kenapa kami kesana.
Memangnya ada apa aja disana?
Pasti yang terbersit di pikiran kita semua tentang Vietnam adalah film Rambo, hehehe
Memang sih, jejak-jejak perang Vietnam ini menjadi komoditi pariwisata disana.
Tapi, selain itu, masih banyak kok hal-hal menarik yang bisa ditemui di Vietnam.
Vietnam bisa juga menjadi destinasi honeymoon para newlyweds lho.

So, disini kami akan kasih oleh-oleh berupa ulasan objek wisata yang kami kunjungi selama di sana. But, since this blog, named Sewa-Classicku, jadi yang mau kami bahas adalah objek wisata yang klasik.
Kalau mau tahu lebih lengkap tentang objek wisata lainnya, bisa dicari tahu lewat blog-blog travelling saja ya. Sudah banyak juga kok traveller Indonesia yang kesana, dan mereka bisa menceritakannya lebih lengkap untuk anda.

Well, di Vietnam Selatan ini kami keliling kota Ho Chi Minh ( dulu dikenal sebagai kota Saigon), Dalat (6 jam dari Saigon) dan Mui Ne ( 3 jam dari Saigon). Objek-objek wisata bersejarah lebih banyak ditemukan di kota Saigon. Kebanyakan adalah gedung-gedung kuno yang merupakan bukti adanya kolonialisme Perancis di negeri ini.

Berikut tempat-tempat yang kami kunjungi. Tempat-tempat ini bisa dikunjungi dengan mengikuti city tour dari travel setempat atau menggunakan kendaraan umum berupa bis kota atau taxi, atau bisa juga seperti kami, dengan berjalan kaki santai. Soalnya lokasi tempat-tempat ini cukup berdekatan kok.


Dibangun oleh Pemerintah Perancis pada tahun 1868 (viator.com). Pada saat perang Vietnam, bangunan ini dijatuhi bom sehingga rusak berat. Oleh karena itu Presiden Vietnam Selatan menginstruksikan untuk membangun kembali gedung ini pada tahun 1962-1966 (wikipedia.com). Gedung ini kemudian diberi nama INDEPENDENCE PALACE,dan merupakan istana kepresidenan. Setelah Vietnam bersatu, istana ini diubah namanya menjadi REUNIFICATION PALACE.


Dibuka tahun 1975 (goseasia.about.com), tidak lama setelah perang Vietnam berakhir. Sesuai namanya, isi museum ini adalah jejak-jejak perang saudara Vietnam dan Amerika.
Melihat foto-foto di dalam museum ini, for those of us who lives in peace, seharusnya sangatlah bersyukur.


Di halaman depan museum ini diparkirkan banyak sekali tank, bom dan pesawat-pesawat yang digunakan saat perang. Melihat museum ini, jadi teringat dengan apa yang Indonesia miliki, yaitu Museum Satria Mandala. Apa anda sudah pernah menginjakkan kaki kesana?



Dibangun pada tahun 1886-1891 (wikipedia.com). Sampai kini,kantor pos tersebut masih beroperasi. Jadi jika mampir kesana, kita bisa beli benda-benda pos atau mengirimkan surat yang pastinya sudah lama sekali tidak kita lakukan kan.




Berseberangan dengan Saigon Post Office, terdapat sebuah gereja yang juga memiliki taman mungil yang menarik. Di taman ini dengan latar belakang gereja tersebut, seringkali dijadikan lokasi untuk berfoto dari para pasangan pengantin Vietnam.


Museum ini dulunya merupakan rumah dari saudagar Cina, yang sepertinya merupakan orang terkaya pada saat itu ya. Pada tahun 1987 (sapatravelvietnam.com) bangunan ini dijadikan sebuah museum. Di museum ini tidak ditampilkan jejak-jejak perang vietnam tapi berisi artworks, lukisan-lukisan dan juga benda-benda arkeologi. Oh ya, jika ingin ke museum ini, datanglah pada hari Selasa sampai Minggu, karena hari Senin museum ini tutup.


Nah ini dia pasar tradisional Saigon. Melihat bangunannya, mirip dengan yang kita punya di Jogja ya, Pasar Beringharjo. Kalau mau lebih murah datanglah saat malam. Pada malam hari, barang dagangan dijajakan di sekitar halaman luar pasar ini. Disini juga dijajakan makanan-makanan. Jangan lupa menawar. Waktu itu kami ketemu penjual yang bisa menggunakan "bahasa".


Untuk tour ke Chu Chi Tunnel, kita menggunakan jasa travel setempat. Karena letaknya agak keluar dari kota Saigon, berjarak sekitar 1,5 jam. Lokasinya berupa hutan dimana banyak sekali terowongan-terowongan tempat para warga Chu Chi ini membuat senjata, jebakan dan bertahan hidup pada masa perang. Ya, mereka juga tidur, makan, masak di dalam terowongan bawah tanah. Untuk turis, terowongan tersebut sudah diperlebar. Walaupun begitu, saya yang bukan seorang Claustrophobic saja, hanya sebentar berada di dalam terowongan ini, sudah cukup merasa agak ngeri. Hal ini mungkin karena kurangnya penerangan dan oksigen. Saat tur menyusuri hutan, serasa seperti perang sungguhan, dengan terdengarnya bunyi-bunyi senjata ditembakkan. Suara-suara tembakan tersebut sebenarnya berasal dari shooting range, dimana para pengunjung tur dapat membayar untuk pengalaman menembakkan senjata yang digunakan saat perang Vietnam ini.


Dibangun sekitar tahun 1898-1908 (wikipedia.com) oleh kolonial Perancis dan diberi nama awalnya sebagai TOWN HALL sampai tahun 1954. Setelah itu diubah namanya menjadi CITY HALL of SAIGON sampai tahun 1975. Dari tahun 1975 sampai kini, gedung ini bernama People's Comitte Building. Gedung ini masih menjadi gedung pemerintahan, sehingga kita tidak bisa masuk ke dalamnya. Namun, terutama di malam hari, gedung ini tampak cantik dan bisa menjadi objek foto yang indah sekali.


Cantik sekali ya gedung ini. Lagi-lagi gedung ini menandakan adanya kolonialisme Perancis di negeri Vietnam. Dibangun tahun 1897 (wikipedia.com) dan memang diperuntukkan sebagai tempat pertujukan opera. Kini, gedung inipun masih digunakan untuk pertunjukkan drama, balet, opera dan sebagainya. Kalau hanya untuk melihat-lihat gedung ini tidak ditarik biaya.


Hotel ini merupakan hotel mewah pertama yang dimiliki kota Saigon. Namun awalnya, (wikipedia.com) bangunan yang dibangun tahun 1927 oleh seorang Perancis ini merupakan autodealers. Pada tahun 1959-1975 bangunan ini direnovasi menjadi Rex Complex Hotel yang terdapat juga di dalamnya bioskop, cafetaria, perpustakaan, dan dance hall. Kini hotel bintang 5 ini diambil alih oleh Dinas Pariwisata kota Ho Chi Minh.

Melihat gedung-gedung kuno ini lagi-lagi menjadi teringat dengan yang kita miliki sendiri, yaitu Kota Tua. Banyak lho gedung-gedung di Kota Tua kita yang tidak kalah cantiknya. Harusnya tidak hanya Museum Fatahillah saja yang menjadi daya tarik. Gedung-gedung tua lainnya juga harusnya diperbaiki, dipercantik dan dimanfaatkan. Gedung-gedung tua yang sudah dimanfaatkan menjadi museum harusnya juga dikemas menjadi lebih menarik lagi.

Lihat deh foto-foto di bawah ini. Banyak gedung-gedung kuno di kota Saigon ini dipercantik dan dikembangkan. Ada yang menjadi pusat perbelanjaan sehingga terasa sedikit modernnya.



Atau dijadikan cafe-cafe cantik di tepi jalan seperti tempo dulu. Jadi terasa sekali komplex kota tua yang cantik, bukan kota tua yang terbengkalai.


Perlu adanya kerja sama dari pemerintah dan pihak swasta untuk menciptakan konsep ini. Selain itu, kita sebagai masyarakat juga perlu menanamkan cinta kepada budaya dan sejarah. Yang tua dan kuno bukan berarti tidak bisa dinikmati.

Ingatlah akan pepatah berikut, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai dan menghargai sejarah atau budaya bangsanya sendiri"





Senin, 29 Oktober 2012

At The Beginning With You

Do you remember the beginning of your relationship? This lovely couple, Ridho and Putri, want to memorize the beginning of their relationship by take some prewedding pictures at Universitas Indonesia. Both of them majored in accounting at this university.




We were treated with a really good looking couple, surrounded by the fresh green woods and the wind breezed, also many people who do the sunday afternoon activities at the oldest tertiary level educational institution in Indonesia. Those people give a great appreciation of the Alpha Romeo.



Not to forget, our little fans here. Look their pose.
No doubt, they are our Indonesia's Next Top Models :)

Photos above are taken by Mario Handrikovaro, only for sewa-classicku property.


All ya good people, hear..hear...!

NOTIFICATION :

Hi all,
we're going to take a short break as a perfect escape from the everyday city life hustle and bustle.
Allow us to get away in november 1-5.
So, please do all the correspondences before or after the date.
Does anyone have a same plan? Have fun, then! :)

Rabu, 24 Oktober 2012

Javanese Attraction

A week before the wedding, I was greeted by a bride to be Nana, who is super nice, friendly and has a sincere smile. She met me to make a decision which car that suits for her wedding. She fell in love with the Mercedes Benz Batman Limousine, while she thought the Mercedes Benz White Ponton is also looks cute.

But well, maybe like love, when you just fall in love with someone then you will stuck on that person. That's how what she felt too. Temptation will always come, but she always will choose her true love. So she decided to take her first choice, Mercedes Benz Batman Limousine.
And last Sunday, me and team be a part of her wedding. When I came in to the place of ceremony, I found out that the wedding is in a Javanese tradition-packed wedding. Jogjakarta to be exact. The unique sight that I rarely see, in fact I never see it before,there are some women dressed like "abdi dalem" in keraton.
Then I found that their participation in this wedding is to carry the "kembar mayang". As i read, kembar mayang is a symbolic of the glory and the sacred of the wedding, and also to get a rid of some bad influences.
This wedding has all the little details which hold a very deep historical meaning. I then recalling my own wedding, which is also in a Javanese-tradition wedding, using Solo routines. Well, although as we know Solo and Jogjakarta are "neighbours", some rituals are different each other. Indonesia is blessed to have many rich traditions and heritages.
At the wedding, I finally met the groom, Daru, who is also as kind, calm and an overall nice guy. They fit each others.
After the ijab qabul and the tradition ceremony in Mesjid Baitussalam, we take the bridegroom to have their wedding reception at Hotel Mulia Senayan.
Coincidentaly, the Batman Limousine is parked next to its "grandchildren", the Mercedes Benz SLS AMG. Although me love classic cars, I don't mind to have a car like this one.
Yeah, daydreaming, hahahaha..
So cheers to both Nana & Daru. May you have a beautiful journey together.

Eye Candy

Ada pemandangan yang berbeda di Museum Fatahillah pada Sabtu lalu, tepatnya pada tanggal 13 Oktober 2012. Beberapa mobil Lamborghini diparkirkan dengan rapi di halaman depan museum tersebut.

Pemandangan tersebut merupakan bagian dari acara Festival Kota Tua. Festival Kota Tua merupakan festival untuk merayakan ulang tahun pertama dari Komunitas Fotografer Indonesia. Untuk hari Sabtu ini, Komunitas Fotografer Indonesia bekerjasama dengan Forza GT3 dan Lamborghini Jakarta mengadakan acara " Lamborghini in The Old City ".


Mobil-mobil Lamborghini tersebut tidak sekedar dipajang tanpa maksud. Mobil-mobil tersebut akan menjadi sasaran lensa ribuan fotografer, termasuk saya yang ikut meramaikan acara ini. Saya sih memang bukan fotografer handal, tapi apa salahnya kan. Lagipula, mungkin dengan dihitungnya saya sebagai peserta, maka acara ini bisa mendapat rekor MURI,hehehe. Karena target 2000 peserta terlampaui untuk mendapatkan rekor MURI dengan jumlah peserta hunting foto terbanyak.

Sekitar 15 mobil Lamborghini yang bisa diabadikan dalam acara ini. My favourite, of course the classic one, Lamborghini Miura S tahun 1968.
Seri lainnya adalah Lamborghini Countach, Lamborghini Diablo, Lamborghini Murcielago, Lamborghini Murcielago LP640-4 Super Veloce, Lamborghini Gallardo LP560-4 coupe, Lamborghini Gallardo LP550-2 Valentino Balboni, Lamborghini Gallardo LP560-4 Spyder, Lamborghini Gallardo LP570-4 Performante, Lamborghini Gallardo LP570 Super Trofeo Stradale, Lamborghini Gallardo GT 3 Evolution, Lamborghini Aventador LP 700-4.


Bukan pesimis tapi realistis, hasilnya seperti sudah ditebak, yaa saya ga menang, hehehe. Tapi saya sangat senang sekali bisa ikut berpartisipasi. Semangat dari saat menginjakkan kaki di Museum Fatahillah sampai akhir acara tidak hilang sedikitpun. Banyak manfaat yang bisa saya dapat dari aktivitas yang positif ini. Bisa mengagumi mobil-mobil cantik tersebut, those cars are really an eye candy, right?

Selain itu, pastinya juga bisa mengagumi hasil karya fotografer lain yang lebih handal sekaligus bisa menambah ilmu dan kawan, dan yang tidak kalah penting ikut melestarikan peninggalan sejarah kita.


PS : Sangat ingin melihat hasil jepretan saya kan?? Hahahaha *Ngipas-ngipasin diri sendiri*. Tunggu yaa, foto-fotonya menyusul.

Kamis, 11 Oktober 2012

The Crouching Tiger


Suatu minggu, tidak ada penyewaan mobil, tidak ada acara acara keluarga atau undangan nikah, tidak ada rencana akhir pekan, tidak ada keinginan untuk menghamburkan uang. Hehehe sepertinya yang terakhir merupakan alasan utama untuk tidak beraktivitas di akhir pekan ya.

Memang di hari kerja, saya sangat memimpikan untuk bisa selonjoran seharian di akhir pekan, tapi rasanya kok sayang ya membuang waktu sehari hanya untuk bermalas-malasan. Terbersitlah ide yang murah meriah. Adding photos for my portfolio, why not? Ada lokasi bagus dan gratis yang sangat dekat dengan rumah. Ada adik yang hobi fotografi, dengan bayaran seharga semangkok mie ayam dan sebotol teh serta kasih sayang kakak adik,hehehe. Hasil aktivitas ini bisa jadi bahan untuk saya share dengan Anda kan.

So, kali ini topiknya adalah Mercedes Benz Tiger, singkatnya Mercy Tiger. Mercy Tiger adalah sebutan lain untuk Mercedes Benz W123, dimana W123 diambil dari kode chassis mobil tersebut. Tahu tidak, istilah Mercy Tiger cuma ada di Indonesia. Gak akan ada yang ngerti jika Anda tanya tentang Mercy Tiger di luar Indonesia. Saya tidak tahu kenapa disebut seperti itu. Tapi menurut Bagus Kartomo, ketua Mercedes Benz Tiger Club Jawa Tengah, "disebut tiger asalnya dari kata macan. Macan ini maksudnya kependekan dari manis dan cantik, sesuai dengan bentuk mobil mercy produksi 1977-1985 itu manis dan cantik." (suara merdeka.com). Really?? Is it for real?? Wah..ga kepikiran yaa..Tapi ada juga lho yang bilang katanya karena bentuk grill depannya seperti macan yang ingin menerkam mangsanya. Sungguh daya imajinasi yang tinggi..


Mercy Tiger yang berwarna biru adalah W123 tipe 200 keluaran tahun 1977. Sedangkan yang berwarna coklat adalah W123 tipe 280 Sliding Roof keluaran tahun 1982. Tipe 200 atau 280 mewakili volume ruang bakarnya, yaitu 2000cc atau 2800cc.
Data-data spesifik mengenai Mercedes W123 seperti dimensi bodi atau mengenai mesin dan sebagainya dapat dilihat di link ini -> About Mercedes W123

Kalau diperhatikan kelihatan ya ada perbedaannya. Perbedaan yang mau saya bahas disini adalah perbedaan style nya. Mercy Tiger yang berwarna coklat "menganut" European Style, while the blue one menganut American Style. Mobil yang dipasarkan di Amerika Serikat kebanyakan memang memiliki tampilan ataupun spesifikasi yang berbeda dengan yang di negara-negara Eropa atau negara dari benua lainnya. Hal ini karena permintaan pasar dan juga situasi dan kondisi alam di masing-masing negara.

Perbedaan yang paling terlihat dari bumper depan dan belakang adalah bentuk dan ukurannya. Versi Amerika memiliki bumper depan-belakang berukuran lebih besar dan cenderung lebih menonjol keluar daripada versi Eropa. Versi Eropa pada bagian depan bumpernya hanya berupa list karet, sedangkan versi Amerika sebagian besar bumpernya didominasi oleh karet berwarna hitam.

Lampu depan versi Amerika berbentuk bulat dan tidak dilapisi mika lampu tambahan pada bagian depan lampu. Bohlam lampu senjanya di dalam rumah lampu sein. Versi Eropa lampunya berbentuk kotak dan dilapisi mika lampu pada bagian depan lampunya, sementara bohlam lampu senjanya menyatu di dalam rumah lampu depan sebelah luar.

Perbedaan antara kedua versi ini masih banyak. Namun di posting ini saya bahasnya perbedaan yang dimiliki sewa-classicku saja ya. Btw,sekali-sekali boleh dong ya narsis, hehehe

* Foto-foto di atas hasil jepretan Mario Handrikovaro, not edited yet.